Senin, 27 April 2009

Jenis - jenis Mangrove


Dalam pembahasan kali ini kita akan membahas tentang bagaimana pentingnya perean Hutan Bakau, atau lebih dikenal oleh hampir sebagian besar masyarakat di pesisir Papua dengan sebutan Lolaro atau secara ilmiah lebih dikenal dengan sebutan Mangrove (Rhizopora sp) namun kadang juga terdengar sebutan mangi-mangi yang sebenarnya berasal dari bahasa melayu namun sebutan ini lebih mengarah kepada satu jenis saja.
Dari sebutan satu jenis diatas berarti hal ini menunjukan bahwa bakau atau mangrove merupakan satu unkapan universal yang didalamnya terdapat berbagai jenis. untuk jenis dari bakau atau Mangrove sendiri di dunia terdapat 202 jenis, yang terdsiri dari beberapa jenis yang dominan yang disesuaikan dengan daerah penyebarannya (Zonasi). Indonesia merupakan negara yang memilikidaerah sebaran mangrove atau hutan bakau terbesar di dunia dan Propinsi Papua merupakan daer5ah yang memiliki penyebaran hutan mangrove terbesar di indonesia, berdasarkan data dari UNESCO total sebaran mangrove dipapua mencapai 2.943.000 Ha sedangkan data yang berasal dari INTAG menyebutkan luasaan mangrove di Papua mencapai 1.326.990 Ha, satu potensi yang jika di manfaatkan secara baik oleh Pemerintah Propinsi Papua akan berdampak pada peningkata tarafhidup masyarakat papua terutama yang berada di wilayah pesisir.
Nybaken dkk, dalam hasil penelitian mereka pada tahun 1992 di teluk bintuni menyatakan bahwa terdapat 11 jenis yang berada di sana yang di dominasi oleh jenis Rhizophora sp, Bruguiera sp dan , serta jenis Nypa Fruticans.
Jika di tinjau dari fungsinya, hutan Bakau atau Mangrove sangat berperan sentaral dalam pentuan kehidupan mahluk hidup yang berada pada atau di sekitar kawasan hutan mangrove tersebut. Hutan Mangrove tersebut memiliki beberapa fugsi jika kita tinjau deri beberapa aspek, misalnya aspek fisika, kimia dan biologi.
Dari sisi aspek fisika, hutan mangrove berperan sebagai pelindung garis pantai dari ancama abrasi yang dikarenakan meluapnya air laut sehingga menyebabkan terjadinya gelombag pasang, dan juga kawasan ini juga barperan sebagai pelindung bagi kawasan parumahan yang berada di balakang hutan ini dengan mengurangi atau menghambat kecepatan tiupan angin ribut dan badai.
kalau dari aspek kimianya hutan mangrove atau hutan bakau kawasan ini berperan sama halnya dengan funsi hutan pada umumnya yaitu mengurangi terjadinya polusi udara dengan menyerap gas carbondioksida (Co2) yang berada di udara kemudian menghasilkan oksigen (O2) yang kemudian digunakan oleh mahluk hidup untuk menjalani proses kehidupannya, kawasan mangrove atau bakau juga dapan menyerap limbah buangan yang telah mencemari laut baik limbah yang berasal dari lalulintas perkapalan ataupun yang berasal dari darat.
Aspek biologi dari hutan mangrove sendiri yaitu manjadi lokasi atau tempat baki beberapa mahluk hidup untuk melakukan aktifitasnta baik untuk berkembag biak (tempat memijah beberapa jenis ikan laut) mencari makan, atau sebagai tempat beristirahat bagi beberapa jenis burung yang selalu melakukan aktifitas migrasi untuk melakukan perkembangbiakan atau upaya menghindar dari ancaman pergantian musim.
Namun ada satu fungsi lagi yang harus kita ketahui bersama yaitu jika ditinjau dari aspek Sosial dan Ekonomi maka kawasan ini juga sangat berpengaruh terhadap perkembangak kehidupan manusia yang berdomisili di sekitan kawasan tersebut, dari aspek ekonominya kasan mangrove jika dikembangkanmenjadi hutan wisata maupun hutan wana wisata maka akan secara langsung berdampak pada kehidupan masyarakat pada sekitar atau yang berada di kawasan hutan mangrove.
jenis-jenis mangrove antaralain: Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Rhizophora apiculata,(jenis Rhizophora sp adalah yang paling identik dengan hutan mangrove), Bruguiera gymnorhiza, Ceriops decandera, Ceriops tagal, Eksocaria agalocha, Lumnitzera recamoza, Aicennia alba, Avicennia mariana, Xylocarpus granatum, Acanthus ilicifolius, Agiceras corniculatum, Nypa Fruticans, Sonneratia alba (ini merupakan beberapa jenis dari mangrove), sedangkan Metroxyllon saggo dan Pandanus sp, serinkali dipakai beberapa peneliti untuk mengelompokannya kedalam jenis tumbuhan yang berada di hutan mangrove karena berada pada daerah peralihan antara hutan bakau dan hutan rawa.

Sumber: http://www.yaswarau.com/index.php?option=com_content&view=article&id=98:manfaat-hutan-mangrove-hutan-bakau&catid=52:iptek&Itemid=55

1 komentar:

  1. Bisa nggak untuk dijadikan tempat wisata? kalau ramai pengunjungnya, nanti buka warung makanan disana, pasti laku dan untungnya besar.

    BalasHapus